Kamis, 06 Januari 2011

Manajemen sumber daya manusia

Proses penyusunan personalia adalah serangkaain kegiatan yang dijalankan secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan personalia organisasi dengan SDM, posisi, dan waktu yang  tepat. Proses ini dilaksanakan dalam dua lingkungan yang berbeda yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Unsur –  unsurnya  terdapat dalam  organisasi. Langkah – langkah proses ini mencakup:
1.Perencanaan sumber daya manusia : dirancang untuk memenuhi kebutuhan personalia organisasi.
2.Penarikan : berhubungan dengan pengadaaan calon – calon yang sesuai dengan rencana sumber daya manusia.
3.Seleksi : penilaian dan pemilihan para calon personalia.
4.Pengenalan dan orientasi : dirancang untuk membantu para calon yang terpilih dapat menyesuaikan diri.
5.Latihan dan pengembangan : bertujuan untuk meningkatkan kemampuan individu dan kelompok  demi efektivitas organisasi.
6.Penilaian pelaksanaan  kerja : membandingkan  pelaksanaan kerja  perseorangan dan tujuan – tujuan yang dikembangkan untuk posisi tersebut.
7.Pemberian balas jasa dan penghargaan : digunakan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan motivasi untuk pekerjaan  selanjutnya.8.Perencanaan  dan  Pengembangan  karir : mencakup promosi,  demosi,  penugasan kembali, pemecatan, dan pensiun.
(mohamadkemaludin.wordpress.com/.../penyusunan-personalia/)



Sumber & Penawaran Personalia.
Ada dua sumber perolehan tenaga kerja yaitu sumber intern dan sumber ekstern, tapi manajer lebih menyukai perolehan dari sumber intern, karena dapat memotivasi karyawan yang sudah ada, tetapi juga manajer perlu mencari orang yang tepat dalam menduduki suatu posisi agar pekerjaan dapat berjalan secara efektif dan efesien dari luar organisasi
Ada tiga sumber penawaran intern, yaitu :
  1. Penataran (Upgrading) yaitu dengan mendidik dan memberi latihan.
  2. Pemindahan (transferring) yaitu posisi yang kurang disenangi ke posisi lain yang lebih memuaskan kebutuhan.
  3. Pengangkatan (promoting) yaitu pengangkatan ke jabatan yang lebih tinggi lagi.
Sumber ekstern penwaran tenaga kerja dapat diperoleh antara lain dari lamaran pribadi yang masuk, organisasi karyawan, kantor penempatan tenaga kerja, sekolah-sekolah, para pesaing, imigrasi dan migrasi.
Ada dua sumber perolehan tenaga kerja yaitu sumber intern dan sumber ekstern, tapi manajer lebih menyukai perolehan dari sumber intern, karena dapat memotivasi karyawan yang sudah ada, tetapi juga manajer perlu mencari orang yang tepat dalam menduduki suatu posisi agar pekerjaan dapat berjalan secara efektif dan efesien dari luar organisasi
Ada tiga sumber penawaran intern, yaitu :
  1. Penataran (Upgrading) yaitu dengan mendidik dan memberi latihan.
  2. Pemindahan (transferring) yaitu posisi yang kurang disenangi ke posisi lain yang lebih memuaskan kebutuhan.
  3. Pengangkatan (promoting) yaitu pengangkatan ke jabatan yang lebih tinggi lagi.
Sumber ekstern penwaran tenaga kerja dapat diperoleh antara lain dari lamaran pribadi yang masuk, organisasi karyawan, kantor penempatan tenaga kerja, sekolah-sekolah, para pesaing, imigrasi dan migrasi.
(syarifhidayat21.blogspot.com/2010/.../penyusunan-personalia.html)



Motivasi .
Masalah kompensasi memang tidak akan pernah lepas dari dunia bisnis. Kompensasi termasuk upah, gaji tetap, bonus, tunjangan adalah sistem insentif yang berkaitan erat dengan kinerja seseorang dalam melakukan tugasnya.
Disini terdapat 3 teori dalam menentukan kompensasi yang bisa dilakukan sebuah perusahaan :
3 Teori Latar Belakang / Melatar Belakangi Kompensasi Pekerja :
1. Teori Kompensasi Ekonomi Pasar
Teori ekonomi pasar adalah penciptaan suatu harga upah atau bayaran yang didasarkan atas kekuatan tawar-menawar negosiasi / negoisasi antara para pekerja, pegawai, karyawan, buruh, dsb dengan pihak manajemen perusahaan.
2. Teori Kompensasi Standar Hidup
Teori standar hidup adalah suatu sistem kompensasi di mana upah atau gaji ditentukan dengan menyesuaikan dengan standar hidup layak di mana para pekerja dapat menikmati hidup dengan damai, mana, tentram dan sejahtera mencakup jaminan pensiun di hari tua, tabungan, pendidikan, tempat tinggal, transportasi dan lain sebagainya.
3. Teori Kompensasi Kemampuan Membayar
Teori kemampuan membayar adalah suatu sistem penentuan besar kecil kompensasi yang diberikan kepada para pekerja dengan menyesuaikannya dengan tingkat pendapatan dan keuntungan perusahaan. Ketika perusahaan sedang berjaya, maka karyawan diberikan tambahan kompensasi. Tetapi jika perusahaan mengalami kerugian, maka pegawai juga akan mendapat pengurangan kompensasi.
Penetapan kompensasi dapat disesuaikan dengan keadaan perusahaan. Biasanya poin nomor 1 dilakukan oleh perusahaan kelas atas yang sanggup membayar tinggi para pekerjanya dengan timbal balik kualitas pekerja yang terbaik pula. Sementara poin nomor 2 biasanya dilakukan oleh perusahaan swaswa tingkat menengah dan instansi pemerintah. Sementara poin nomor 3 biasanya dilakukan oleh UKM-UKM atau perusahaan yang baru memulai usahanya dimana mereka belum mampu membayar pekerjanya sesuai standar pemerintah yang telah ditetapkan.
(ireztia.com/.../teori-upah-dan-kompensasi-dalam-manajemen-sdm/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar